Iwan Fals - Lyrics
2 posters
Page 2 of 6
Page 2 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: Iwan Fals - Lyrics
Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 )
Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari
Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu
Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba disimpang jalan
Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan
( kau bimbang tentukan arah tujuan )
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Iwan Fals ( Album Opini 1982 & Album AAKDBP 1988 )
Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari
Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu
Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti
Lalu aku coba untuk mengerti
Saat engkau tiba disimpang jalan
Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan
( kau bimbang tentukan arah tujuan )
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Jalan gelap yang kau pilih
Penuh lubang dan mendaki
Re: Iwan Fals - Lyrics
Galang Rambu Anarki
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal Januari
Menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM membumbung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal Januari
Menjelang pemilu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM membumbung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru
Menyambutmu
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi
Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi
Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras janganlah ragu
Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu
Re: Iwan Fals - Lyrics
Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi
Karya : Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu
Oh mengapa
Oh jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu
Saja
Oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
Karya : Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu
Oh mengapa
Oh jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu
Saja
Oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
Re: Iwan Fals - Lyrics
Obat Awet Muda
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Tante tante yang kesepian
Bertingkah seperti perawan
Berlomba lomba mencari pasangan
Persis oplet tua yang cari omprengan
Di ujung jalan
Saling berebut cari muatan
Slop dasi gaun model Paris
Eye shadow parfum impor
Duduk dibelakang stir mobil Mercedes
Pasangannya seorang pemuda
Yang jimatnya melebihi dosis
Sebesar burung belibis
Hey aku mendesis
Tuan yang merasa hidung belang
Keranjingan main perempuan
Tak peduli itu istri orang
Yang penting bisa ngasah pedang
Warisan dari nenek moyang
Pedang tajam wanita ditendang
Jangan nyonya ingat dong suami
Jangan tuan ingat anak istri
Jawab mereka apa ?
Justru itu harus kami lakukan
Mengapa harus dilakukan ?
Ndak tau ?
Karena itu karena itu
Obat awet muda
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Tante tante yang kesepian
Bertingkah seperti perawan
Berlomba lomba mencari pasangan
Persis oplet tua yang cari omprengan
Di ujung jalan
Saling berebut cari muatan
Slop dasi gaun model Paris
Eye shadow parfum impor
Duduk dibelakang stir mobil Mercedes
Pasangannya seorang pemuda
Yang jimatnya melebihi dosis
Sebesar burung belibis
Hey aku mendesis
Tuan yang merasa hidung belang
Keranjingan main perempuan
Tak peduli itu istri orang
Yang penting bisa ngasah pedang
Warisan dari nenek moyang
Pedang tajam wanita ditendang
Jangan nyonya ingat dong suami
Jangan tuan ingat anak istri
Jawab mereka apa ?
Justru itu harus kami lakukan
Mengapa harus dilakukan ?
Ndak tau ?
Karena itu karena itu
Obat awet muda
Re: Iwan Fals - Lyrics
Opiniku
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya petani berjalan pincang
Namun kadang kala ada manusia
Seperti binatang ( kok bisa ? )
Bahkan lebih keji
Dari binatang macan
Tampar kiri kanan alasan untuk makan
Padahal semua tahu dia serba kecukupan
Intip kiri kanan lalu curi jatah orang
Peduli sahabat kental kurus kering kelaparan
Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Namun kadang kala ada manusia
Seperti binatang
Bahkan manusia lebih keji
Dari binatang
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya petani berjalan pincang
Namun kadang kala ada manusia
Seperti binatang ( kok bisa ? )
Bahkan lebih keji
Dari binatang macan
Tampar kiri kanan alasan untuk makan
Padahal semua tahu dia serba kecukupan
Intip kiri kanan lalu curi jatah orang
Peduli sahabat kental kurus kering kelaparan
Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Namun kadang kala ada manusia
Seperti binatang
Bahkan manusia lebih keji
Dari binatang
Re: Iwan Fals - Lyrics
Sapuku Sapumu Sapu Sapu
Karya : Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Tukang sapu kuli PU besar jasamu
Oh kawan
Dengan sapu ganyang sampah dan debu
Tuk sesuap makan
Hari panas hari hujan memang tantangan
Siapa bilang bukan
Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang
Maklum kuli harian
Pernahkah tuan pikirkan
Jasa mereka
Pernahkah tuan renungkan
Harga keringatnya
Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor
Bersihkan yang kotor
Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor
Awas kena sensor
Tukang sapu bawa sapu juga disapu
Kok bisa begitu
Istri iri lihat tetangga punya barang baru
Akupun begitu
Inilah manusia
Dengan segala macam warna hidupnya
Tuk mencapai bahagia
Semua jalan ditempuhnya
Karya : Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Tukang sapu kuli PU besar jasamu
Oh kawan
Dengan sapu ganyang sampah dan debu
Tuk sesuap makan
Hari panas hari hujan memang tantangan
Siapa bilang bukan
Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang
Maklum kuli harian
Pernahkah tuan pikirkan
Jasa mereka
Pernahkah tuan renungkan
Harga keringatnya
Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor
Bersihkan yang kotor
Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor
Awas kena sensor
Tukang sapu bawa sapu juga disapu
Kok bisa begitu
Istri iri lihat tetangga punya barang baru
Akupun begitu
Inilah manusia
Dengan segala macam warna hidupnya
Tuk mencapai bahagia
Semua jalan ditempuhnya
Re: Iwan Fals - Lyrics
Tak Biru Lagi Lautku
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Hamparan pasir
Tampak putih berbuih
Kala sisa ombak merayap
Hamparan pasir
Terasa panas menyengat
Di telapak kaki yang berkeringat
Camar camar hitam
Terbang rendah melayang
Di sekitar perahu nelayan
Daun kelapa
Elok saat melambai
Mengikuti arah angin
Tampak ombak
Kejar mengejar menuju karang
Menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Gurau mereka
Oh memang akrab dengan alam
Kudengar dari kejauhan
Dan batu batu karang
Tertawa ramah bersahabat
Memaksa aku tuk bernyanyi
Tampak ombak
Kejar mengejar menuju karang
Menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Itu dahulu
Berapa tahun yang lalu
Cerita orang tuaku
Sangat berbeda
Dengan apa yang ada
Tak biru lagi lautku
Tak riuh lagi camarku
Tak rapat lagi jalamu
Tak kokoh lagi karangku
Tak buas lagi ombakmu
Tak elok lagi daun kelapaku
Tak senyum lagi nelayanku
Tak senyum lagi nelayanku
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Hamparan pasir
Tampak putih berbuih
Kala sisa ombak merayap
Hamparan pasir
Terasa panas menyengat
Di telapak kaki yang berkeringat
Camar camar hitam
Terbang rendah melayang
Di sekitar perahu nelayan
Daun kelapa
Elok saat melambai
Mengikuti arah angin
Tampak ombak
Kejar mengejar menuju karang
Menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Gurau mereka
Oh memang akrab dengan alam
Kudengar dari kejauhan
Dan batu batu karang
Tertawa ramah bersahabat
Memaksa aku tuk bernyanyi
Tampak ombak
Kejar mengejar menuju karang
Menampar tubuh pencari ikan
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan
Itu dahulu
Berapa tahun yang lalu
Cerita orang tuaku
Sangat berbeda
Dengan apa yang ada
Tak biru lagi lautku
Tak riuh lagi camarku
Tak rapat lagi jalamu
Tak kokoh lagi karangku
Tak buas lagi ombakmu
Tak elok lagi daun kelapaku
Tak senyum lagi nelayanku
Tak senyum lagi nelayanku
Re: Iwan Fals - Lyrics
Tarmijah Dan Problemnya
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Cerita duka pembantu rumah tangga
Harga Tarmijah sebulan delapan ribu rupiah
Di pagi buta sedang pulas tidur kita
Neng Tarmijah sudah bangun lalu bekerja
Siapkan sarapan
Bersihkan halaman
Siapkan pakaian
Seragam sekolah untuk anak majikan
Setelah beres Tarmijah dipanggil nyonya
Pergi ke pasar belanja ini hari
Asin sedikit Tarmijah di caci maki
Masakan lezat tak pernah di puji
Oh sudah pasti keki
Namun hanya disimpan dalam hati
Di malam minggu anak majikan berdandan
Sambut sang pacar itu suatu kewajiban
Nona Tarmijah tak mau ketinggalan
Lalu berdandan siap untuk berkencan
Nyonya majikan lihat Tarmijah berkencan
Di muka rumah terhalang pagar halaman
Nyonya naik pitam
Tarmijah kena hantam
Nyonya naik pitam
Tarmijah kena hantam
Tarmijah K.O.
Tarmijah K.O.
Iwan Fals ( Album Opini 1982 )
Cerita duka pembantu rumah tangga
Harga Tarmijah sebulan delapan ribu rupiah
Di pagi buta sedang pulas tidur kita
Neng Tarmijah sudah bangun lalu bekerja
Siapkan sarapan
Bersihkan halaman
Siapkan pakaian
Seragam sekolah untuk anak majikan
Setelah beres Tarmijah dipanggil nyonya
Pergi ke pasar belanja ini hari
Asin sedikit Tarmijah di caci maki
Masakan lezat tak pernah di puji
Oh sudah pasti keki
Namun hanya disimpan dalam hati
Di malam minggu anak majikan berdandan
Sambut sang pacar itu suatu kewajiban
Nona Tarmijah tak mau ketinggalan
Lalu berdandan siap untuk berkencan
Nyonya majikan lihat Tarmijah berkencan
Di muka rumah terhalang pagar halaman
Nyonya naik pitam
Tarmijah kena hantam
Nyonya naik pitam
Tarmijah kena hantam
Tarmijah K.O.
Tarmijah K.O.
Re: Iwan Fals - Lyrics
Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Bekas tapak tapak sepatu
Yang kupakai selalu ikuti
Kemana ku berjalan
Debu dan keringat
Yang ada diatas kulit tubuh ini
Saksi bisu bahwasannya
Tak mudah dan tak segampang
Yang selama ini aku sangka tentang asmara
Cermin di segala tempat
Sahabat terdekat
Tak pernah terlambat
Menampung setiap ungkapan
Mendekap semua keluhan
Meraih suka
Menangkap tawa
Merebut duka
Satu cerita dua manusia
Terlibat dalam amuk asmara
Satu cerita yang memang ada
Tak mungkin mati jelas abadi
Selama manusia hidup dalam alam ini
Maafkan kalau ku salah duga
Ternyata asmara itu
Tak mudah tak gampang dan tak secengeng
Yang kukira yang kusangka
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Bekas tapak tapak sepatu
Yang kupakai selalu ikuti
Kemana ku berjalan
Debu dan keringat
Yang ada diatas kulit tubuh ini
Saksi bisu bahwasannya
Tak mudah dan tak segampang
Yang selama ini aku sangka tentang asmara
Cermin di segala tempat
Sahabat terdekat
Tak pernah terlambat
Menampung setiap ungkapan
Mendekap semua keluhan
Meraih suka
Menangkap tawa
Merebut duka
Satu cerita dua manusia
Terlibat dalam amuk asmara
Satu cerita yang memang ada
Tak mungkin mati jelas abadi
Selama manusia hidup dalam alam ini
Maafkan kalau ku salah duga
Ternyata asmara itu
Tak mudah tak gampang dan tak secengeng
Yang kukira yang kusangka
Re: Iwan Fals - Lyrics
Berikan Pijar Matahari
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Terhimpit gelak tertawa
Diselah meriah pesta
Seribu gembel ikut menari
Seribu gembel terus bernyanyi
Keras melebihi lagu tuk berdansa
Keras melebihi gelegar halilintar
Yang ganas menyambar
Kuyakin pasti terlihat
Dansa mereka begitu dekat
Kuyakin pasti terdengar
Nyanyi mereka yang hingar bingar
Seolah kita tidak mau mengerti
Seolah kita tidak mau perduli
Pura buta dan pura tuli
Mari kita hentikan
Dansa mereka
Dengan memberi pijar matahari
Dengan memberi pijar matahari
Terkurung gedung gedung tinggi
Wajah murung yang hampir mati
Biarkan mereka iri
Wajar bila mencaci maki
Napas terasa sesak bagai terkena asma
Nampak merangkak degup jantung keras berdetak
Setiap detik sepertinya hitam
Tak sanggup aku melihat
Lukamu kawan dicumbu lalat
Tak kuat aku mendengar
Jeritmu kawan melebihi dentum meriam
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Terhimpit gelak tertawa
Diselah meriah pesta
Seribu gembel ikut menari
Seribu gembel terus bernyanyi
Keras melebihi lagu tuk berdansa
Keras melebihi gelegar halilintar
Yang ganas menyambar
Kuyakin pasti terlihat
Dansa mereka begitu dekat
Kuyakin pasti terdengar
Nyanyi mereka yang hingar bingar
Seolah kita tidak mau mengerti
Seolah kita tidak mau perduli
Pura buta dan pura tuli
Mari kita hentikan
Dansa mereka
Dengan memberi pijar matahari
Dengan memberi pijar matahari
Terkurung gedung gedung tinggi
Wajah murung yang hampir mati
Biarkan mereka iri
Wajar bila mencaci maki
Napas terasa sesak bagai terkena asma
Nampak merangkak degup jantung keras berdetak
Setiap detik sepertinya hitam
Tak sanggup aku melihat
Lukamu kawan dicumbu lalat
Tak kuat aku mendengar
Jeritmu kawan melebihi dentum meriam
Re: Iwan Fals - Lyrics
Celoteh Camar Tolol Dan Cemar
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Api menjalar dari sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi gemuruh gelombang
Yang datang
Sejuta lumba lumba mengawasi cemas
Risau camar membawa kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi salam
Tampomas Dua tenggelam
Asap kematian
Dan bau daging terbakar
Terus menggelepar dalam ingatan
Hatiku rasa
Bukan takdir tuhan
Karena aku yakin itu tak mungkin
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita sendiri
Datangnya pertolongan
Yang sangat diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau pahlawan
Celoteh sang camar
Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya terlihat
Jilat api dan jerit penumpang kapal
Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas tuh penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas
Tampomas hati siapa yang tak panas
Tampomas kasus ini wajib tuntas
Tampomas koran koran seperti amblas
Tampomas pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas cukup tamat bilang naas
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Api menjalar dari sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi gemuruh gelombang
Yang datang
Sejuta lumba lumba mengawasi cemas
Risau camar membawa kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi salam
Tampomas Dua tenggelam
Asap kematian
Dan bau daging terbakar
Terus menggelepar dalam ingatan
Hatiku rasa
Bukan takdir tuhan
Karena aku yakin itu tak mungkin
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia
Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita sendiri
Datangnya pertolongan
Yang sangat diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau pahlawan
Celoteh sang camar
Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya terlihat
Jilat api dan jerit penumpang kapal
Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas tuh penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas
Tampomas hati siapa yang tak panas
Tampomas kasus ini wajib tuntas
Tampomas koran koran seperti amblas
Tampomas pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas cukup tamat bilang naas
Re: Iwan Fals - Lyrics
Jendela Kelas
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Duduk dipojok bangku deretan belakang
Didalam kelas penuh dengan obrolan
Selalu mengacau laju khayalan
Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Dari sana pula aku mulai mengenal
Seraut wajah berisi lamunan
Bibir merekah dan merah selalu basah
Langkahmu tenang kala engkau berjalan
Tinggi semampai gadis idaman
Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Tembus pandang ke kantin bertalu rindu
Datang mengetuk pintu hatiku
Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
catatan:
pada kaset atau CD, lagu ini ditulis dengan judul "Jendela Kelas I". Sebenarnya itu salah cetak, angka I disitu dimaksud take ke-I, bukan kelas I. Dan pembetulan ini sudah pernah direvisi oleh Iwan Fals sendiri pada waktu dia akan membawakan lagu ini pada live show di sebuah TV swasta beberapa waktu yang lalu.
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Duduk dipojok bangku deretan belakang
Didalam kelas penuh dengan obrolan
Selalu mengacau laju khayalan
Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Dari sana pula aku mulai mengenal
Seraut wajah berisi lamunan
Bibir merekah dan merah selalu basah
Langkahmu tenang kala engkau berjalan
Tinggi semampai gadis idaman
Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Tembus pandang ke kantin bertalu rindu
Datang mengetuk pintu hatiku
Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
catatan:
pada kaset atau CD, lagu ini ditulis dengan judul "Jendela Kelas I". Sebenarnya itu salah cetak, angka I disitu dimaksud take ke-I, bukan kelas I. Dan pembetulan ini sudah pernah direvisi oleh Iwan Fals sendiri pada waktu dia akan membawakan lagu ini pada live show di sebuah TV swasta beberapa waktu yang lalu.
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kereta Tiba Pukul Berapa
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Hilang sabar dihati
Dan tak terbendung lagi waktu itu
Lama memang kutunggu
Kedatanganmu sobat karibku
Datang telegram darimu
(Tiba kabar darimu)
Dua hari yang lalu (tunggu aku)
Di stasiun kereta itu pukul satu
Kupacu sepeda motorku
Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu
Traffic light aku lewati
Lampu merah tak peduli jalan terus (asik)
Didepan (dimuka) ada polantas
Wajahnya begitu buas
Tangkap aku
Tawar menawar harga pas tancap gas
Sampai stasiun kereta pukul setengah dua
Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga
Kereta tiba pukul berapa?
Biasanya kereta terlambat
Dua jam mungkin biasa (rusak lo)
Biasanya kereta terlambat
Dua jam cerita lama
Karya : Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Hilang sabar dihati
Dan tak terbendung lagi waktu itu
Lama memang kutunggu
Kedatanganmu sobat karibku
Datang telegram darimu
(Tiba kabar darimu)
Dua hari yang lalu (tunggu aku)
Di stasiun kereta itu pukul satu
Kupacu sepeda motorku
Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu
Traffic light aku lewati
Lampu merah tak peduli jalan terus (asik)
Didepan (dimuka) ada polantas
Wajahnya begitu buas
Tangkap aku
Tawar menawar harga pas tancap gas
Sampai stasiun kereta pukul setengah dua
Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga
Kereta tiba pukul berapa?
Biasanya kereta terlambat
Dua jam mungkin biasa (rusak lo)
Biasanya kereta terlambat
Dua jam cerita lama
Re: Iwan Fals - Lyrics
Puing II
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 & Mata Dewa 1989 )
Perang perang lagi
Semakin menjadi
Berita ini hari
Berita jerit pengungsi
Lidah ****** kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang
Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah
Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban
Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )
Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati
Tentang harapannya yang mati
Perang perang lagi
Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara
Berlomba dekap senjata
Dengan nafsu yang makin menggila
Nuklir pun tercipta
( nuklir bagai dewa )
Tampaknya sang jenderal bangga
Dimimbar dia berkata
Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (bohong)
Guna perdamaian (bohong)
Dalih perdamaian (bohong)
Mana mungkin
Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan
Semua hanya bohong besar
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 & Mata Dewa 1989 )
Perang perang lagi
Semakin menjadi
Berita ini hari
Berita jerit pengungsi
Lidah ****** kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang
Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah
Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban
Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )
Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati
Tentang harapannya yang mati
Perang perang lagi
Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara
Berlomba dekap senjata
Dengan nafsu yang makin menggila
Nuklir pun tercipta
( nuklir bagai dewa )
Tampaknya sang jenderal bangga
Dimimbar dia berkata
Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (bohong)
Guna perdamaian (bohong)
Dalih perdamaian (bohong)
Mana mungkin
Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan
Semua hanya bohong besar
Re: Iwan Fals - Lyrics
Semoga Kau Tak Tuli Tuhan
Iwan Fals (Album Sumbang 1983)
Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Tampilkan kebajikan seorang ibu
Dengarlah detak jantung benihku
Yang ku tanam dirahimmu
Seakan pasrah menerima
Semua warna yang kita punya
Segala rasa yang kita bina
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka
Bukakan mata pandang dunia
Beri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan
Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Iwan Fals (Album Sumbang 1983)
Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Tampilkan kebajikan seorang ibu
Dengarlah detak jantung benihku
Yang ku tanam dirahimmu
Seakan pasrah menerima
Semua warna yang kita punya
Segala rasa yang kita bina
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka
Bukakan mata pandang dunia
Beri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan
Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya
Kuharap kesungguhanmu
Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu
Kuharap keikhlasanmu
Sirami benih yang kutabur ditamanmu
Oh jelas
Rakit pagar semakin kuat
Tak goyah
Walau diusik unggas
Re: Iwan Fals - Lyrics
Sumbang
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Kuatnya belenggu besi
Mengikat kedua kaki
Tajamnya ujung belati
Menghujam di ulu hati
Sanggupkah tak akan lari
Walau akhirnya pasti mati
Di kepala tanpa baja
Di tangan tanpa senjata
Ah itu soal biasa
Yang singgah didepan mata kita
Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan
Menyerang dalam gelap
Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Setan setan politik
Kan datang mencekik
Walau dimasa paceklik
Tetap mencekik
Apakah selamanya politik itu kejam ?
Apakah selamanya dia datang tuk menghantam ?
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya
Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding
Pengecut lari terkencing kencing
Tikam dari belakang
Lawan lengah diterjang
Lalu sibuk (kasak kusuk) mencari kambing hitam
Selusin kepala tak berdosa
Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak
Lalu senang dalang tertawa
Ya ha ha
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Kuatnya belenggu besi
Mengikat kedua kaki
Tajamnya ujung belati
Menghujam di ulu hati
Sanggupkah tak akan lari
Walau akhirnya pasti mati
Di kepala tanpa baja
Di tangan tanpa senjata
Ah itu soal biasa
Yang singgah didepan mata kita
Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan
Menyerang dalam gelap
Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Memburu kala haru dengan cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu
Setan setan politik
Kan datang mencekik
Walau dimasa paceklik
Tetap mencekik
Apakah selamanya politik itu kejam ?
Apakah selamanya dia datang tuk menghantam ?
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya
Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding
Pengecut lari terkencing kencing
Tikam dari belakang
Lawan lengah diterjang
Lalu sibuk (kasak kusuk) mencari kambing hitam
Selusin kepala tak berdosa
Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak
Lalu senang dalang tertawa
Ya ha ha
Re: Iwan Fals - Lyrics
Siang Pelataran SD Sebuah Kampung
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Sentuhan angin waktu siang
Kibarkan satu kain bendera usang
Di halaman sekolah dasar
Di tengah hikmat anak desa nyanyikan lagu bangsa
Bergemalah
Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki
Lantang suara anak anak disana
Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya
Walau tak terucap namun bisa kurasa
Bergemalah
Ya ha ha hau
Harapan tertanam
Ya ha ha hau
Tonggak bangsa ternyata tak tenggelam
Dengarlah nyanyi mereka kawan
Melengking nyaring menembus awan
Lihatlah cinta bangsa di dadanya
Peduli usang kain bendera
Iwan Fals ( Album Sumbang 1983 )
Sentuhan angin waktu siang
Kibarkan satu kain bendera usang
Di halaman sekolah dasar
Di tengah hikmat anak desa nyanyikan lagu bangsa
Bergemalah
Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki
Lantang suara anak anak disana
Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya
Walau tak terucap namun bisa kurasa
Bergemalah
Ya ha ha hau
Harapan tertanam
Ya ha ha hau
Tonggak bangsa ternyata tak tenggelam
Dengarlah nyanyi mereka kawan
Melengking nyaring menembus awan
Lihatlah cinta bangsa di dadanya
Peduli usang kain bendera
Re: Iwan Fals - Lyrics
Asmara dan Pancaroba
Iwan Fals / Jaya Susanto ( Album Barang Antik 1984 )
Awan hitam semakin legam
Hujan panas silih berganti
Gelombang panas menyengat bumi
Insan merintih tak berhenti
Rintih tangis di malam hari
Jerit pilu menyayat kalbu
Wajah sendu menanti pagi
Hujan badai berhenti
Kicau burung ramai bernyanyi
Tanda musim berganti
Kasihku kan datang berlari
Menjemput hatiku yang sepi
Kini ku bersama kembali
Seperti dahulu berseri
Asmaraku yang telah pergi
Kini bersemi lagi
Iwan Fals / Jaya Susanto ( Album Barang Antik 1984 )
Awan hitam semakin legam
Hujan panas silih berganti
Gelombang panas menyengat bumi
Insan merintih tak berhenti
Rintih tangis di malam hari
Jerit pilu menyayat kalbu
Wajah sendu menanti pagi
Hujan badai berhenti
Kicau burung ramai bernyanyi
Tanda musim berganti
Kasihku kan datang berlari
Menjemput hatiku yang sepi
Kini ku bersama kembali
Seperti dahulu berseri
Asmaraku yang telah pergi
Kini bersemi lagi
Re: Iwan Fals - Lyrics
Barang Antik
Iwan Fals / Diat ( Album Barang Antik 1984 )
Berjalan tersendat
Diantara sedan sedan licin mengkilat
Dengan warna pucat
Dan badan penuh cacat sedikit berkarat
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Bagai kutu jalanan
Di tengah tengah kota metropolitan
Cari muatan
Untuk nguber setoran sisanya buat makan
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Berjalan zig zag ngebut
Nggak peduli walau mobil sudah butut
Suara bising ribut
Yang keluar dari knalpotmu bagai kentut
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin mobilmu
Jadi barang antik
Yang harganya selangit
Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin opletmu
Jadi barang nyentrik
Yang harganya selangit
Iwan Fals / Diat ( Album Barang Antik 1984 )
Berjalan tersendat
Diantara sedan sedan licin mengkilat
Dengan warna pucat
Dan badan penuh cacat sedikit berkarat
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Bagai kutu jalanan
Di tengah tengah kota metropolitan
Cari muatan
Untuk nguber setoran sisanya buat makan
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Berjalan zig zag ngebut
Nggak peduli walau mobil sudah butut
Suara bising ribut
Yang keluar dari knalpotmu bagai kentut
Hei oplet tua dengan bapak sopir tua
Cari penumpang dipinggiran ibukota
Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota
Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin mobilmu
Jadi barang antik
Yang harganya selangit
Oh bapak tua
Pemilik oplet tua
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Mungkin opletmu
Jadi barang nyentrik
Yang harganya selangit
Re: Iwan Fals - Lyrics
Jalan Yang Panjang Berliku
Iwan Fals / Willy & Tommy ( Album Barang Antik 1984 )
Jalan panjang yang berliku
Jalan lusuh dan berbatu
Namun kuharus mampu menempuh
Bersama beban dibatinku
Kudatang berlumur debu
Kupergi bersama bayu
Diantara gelisah dan ragu
Kucoba untuk tetap kukuh
Tiadakah tempat kuberteduh
Dikala luka membiru
Segenggam harapan dalam jiwa
Hilang punah tiada kesan
Dikegelapan
Iwan Fals / Willy & Tommy ( Album Barang Antik 1984 )
Jalan panjang yang berliku
Jalan lusuh dan berbatu
Namun kuharus mampu menempuh
Bersama beban dibatinku
Kudatang berlumur debu
Kupergi bersama bayu
Diantara gelisah dan ragu
Kucoba untuk tetap kukuh
Tiadakah tempat kuberteduh
Dikala luka membiru
Segenggam harapan dalam jiwa
Hilang punah tiada kesan
Dikegelapan
Re: Iwan Fals - Lyrics
Jangan Bicara
Karya : Iwan Fals ( Album Barang Antik 1984 )
Jangan bicara soal idealisme
Mari bicara berapa banyak uang dikantong kita
Atau berapa dahsyatnya
Ancaman yang membuat kita terpaksa onani
Jangan bicara soal nasionalisme
Mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri
Atau tentang kita yang buta
Bisul tumbuh subur diujung hidung yang memang tak mancung
Jangan perdebatkan soal keadilan
Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan
Jangan cerita soal kemakmuran
Sebab kemakmuran hanya untuk ****** si tuan Polan
Lihat disana
Si Urip meratap
Di teras marmer direktur murtad
Lihat disana
Si Icih sedih
Diranjang empuk waktu majikannya menindih
Lihat disana
Parade penganggur
Yang tampak murung ditepi kubur
Lihat disana
Antrian pencuri
Yang timbul sebab nasinya dicuri
Jangan bicara soal runtuhnya moral
Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti
Atau tentang tanggung jawab
Yang kini dianggap sepi
Karya : Iwan Fals ( Album Barang Antik 1984 )
Jangan bicara soal idealisme
Mari bicara berapa banyak uang dikantong kita
Atau berapa dahsyatnya
Ancaman yang membuat kita terpaksa onani
Jangan bicara soal nasionalisme
Mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri
Atau tentang kita yang buta
Bisul tumbuh subur diujung hidung yang memang tak mancung
Jangan perdebatkan soal keadilan
Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan
Jangan cerita soal kemakmuran
Sebab kemakmuran hanya untuk ****** si tuan Polan
Lihat disana
Si Urip meratap
Di teras marmer direktur murtad
Lihat disana
Si Icih sedih
Diranjang empuk waktu majikannya menindih
Lihat disana
Parade penganggur
Yang tampak murung ditepi kubur
Lihat disana
Antrian pencuri
Yang timbul sebab nasinya dicuri
Jangan bicara soal runtuhnya moral
Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti
Atau tentang tanggung jawab
Yang kini dianggap sepi
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kumenanti Seorang Kekasih
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Iwan Fals / Yoesyono ( Album Barang Antik 1984 )
Bila mentari bersinar lagi
Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Kutatap mega tiada yang hitam
Betapa indah hari ini
Kumenanti seorang kekasih
Yang tercantik yang datang dihari ini
Adakah dia akan selalu setia
Bersanding hidup penuh pesona harapanku
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
Andai kau tak datang kali ini
Punah harapanku
Re: Iwan Fals - Lyrics
Neraka Yang Asyik
Iwan Fals / Willy & Tommy ( Album Barang Antik 1984 )
Oh oh oh kenikmatanmu
Oh oh oh memanggil hasratku
Bangkitkan khayal biru
Memacu rindu dan nafsu
Oh oh oh kau wanita cantik
Oh oh oh neraka yang asyik
Diantara gerakmu
Janjikan surga dan madu
Setiap jengkal tubuhnya
Adalah kemesraan
Namun mampu runtuhkan dunia
Hanya dengan senyumnya
Oh oh oh setan yang menarik
Oh oh oh rumit juga unik
Semua punya cerita
Yang sama tapi berbeda
Oh oh oh keindahannya
Oh oh oh kelembutannya
Hadirkan cinta dendam
Damai dan sengketa
Setiap jengkal tubuhnya
Adalah kemesraan
Namun mampu runtuhkan dunia
Hanya dengan senyumnya
Iwan Fals / Willy & Tommy ( Album Barang Antik 1984 )
Oh oh oh kenikmatanmu
Oh oh oh memanggil hasratku
Bangkitkan khayal biru
Memacu rindu dan nafsu
Oh oh oh kau wanita cantik
Oh oh oh neraka yang asyik
Diantara gerakmu
Janjikan surga dan madu
Setiap jengkal tubuhnya
Adalah kemesraan
Namun mampu runtuhkan dunia
Hanya dengan senyumnya
Oh oh oh setan yang menarik
Oh oh oh rumit juga unik
Semua punya cerita
Yang sama tapi berbeda
Oh oh oh keindahannya
Oh oh oh kelembutannya
Hadirkan cinta dendam
Damai dan sengketa
Setiap jengkal tubuhnya
Adalah kemesraan
Namun mampu runtuhkan dunia
Hanya dengan senyumnya
Re: Iwan Fals - Lyrics
Nyanyianmu
Iwan Fals / Yosi ( Album Barang Antik 1984 )
Kau petik gitar nyanyikan lagu
Perlahan usap hatiku
Terucap janji ku untukmu
Tenggelam ku di tembangmu
Tulikanlah kedua telingaku
Butakanlah kedua bola mataku
Agar tak kulihat dan kudengar
Kedengkian yang mungkin benam
Memang aku jatuh
Dalam cengkeramanmu
Sunggu aku minta
Teruskanlah kau bernyanyi
Kan ku dengar itu pasti
Teruskanlah kau bernyanyi
Dan jangan lagumu terhenti
Iwan Fals / Yosi ( Album Barang Antik 1984 )
Kau petik gitar nyanyikan lagu
Perlahan usap hatiku
Terucap janji ku untukmu
Tenggelam ku di tembangmu
Tulikanlah kedua telingaku
Butakanlah kedua bola mataku
Agar tak kulihat dan kudengar
Kedengkian yang mungkin benam
Memang aku jatuh
Dalam cengkeramanmu
Sunggu aku minta
Teruskanlah kau bernyanyi
Kan ku dengar itu pasti
Teruskanlah kau bernyanyi
Dan jangan lagumu terhenti
Re: Iwan Fals - Lyrics
Salah Siapa
Iwan Fals / Richard Kyoto ( Album Barang Antik 1984 )
Kala surya kan tiba
Tuk menyinari semua
Isi alam semesta
Embun pagi gelisah
Enggan untuk berpisah
Ingin lenyapkan hati yang resah
Jauh jauh kau datang
Hanya untuk memandang
Betapa indah alam
Sekejap kau terdiam
Saat senja kan jelang
Tangis perpisahan tak tertahan
Oh
Adakah semua ini Engkau ciptakan
Berapa dosa yang telah ia lakukan
Tiada damai di hati ia rasakan
Siapa kan menjawabnya?
Jika ia ingin bertanya
Salahku dimana?
Tunjukkan dimana?
Yang ini salah siapa?
Iwan Fals / Richard Kyoto ( Album Barang Antik 1984 )
Kala surya kan tiba
Tuk menyinari semua
Isi alam semesta
Embun pagi gelisah
Enggan untuk berpisah
Ingin lenyapkan hati yang resah
Jauh jauh kau datang
Hanya untuk memandang
Betapa indah alam
Sekejap kau terdiam
Saat senja kan jelang
Tangis perpisahan tak tertahan
Oh
Adakah semua ini Engkau ciptakan
Berapa dosa yang telah ia lakukan
Tiada damai di hati ia rasakan
Siapa kan menjawabnya?
Jika ia ingin bertanya
Salahku dimana?
Tunjukkan dimana?
Yang ini salah siapa?
Page 2 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Page 2 of 6
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
29th November 2012, 14:06 by rudi setiawan
» Tips Memory External
15th June 2012, 06:39 by sathreeyo
» STEP UP 3D
15th June 2012, 06:33 by sathreeyo
» SMK Texmaco KALAH TELAK,,,,,,,,!!!!!
14th June 2012, 22:19 by sathreeyo
» TI Community
14th June 2012, 22:15 by sathreeyo
» Shadow Of The Colossus (PC MULTI2 Repack) (621 Mb)
7th April 2012, 13:45 by vhenom
» Avira Antivir Premium 10 Plus License Key Valid Until 25 Desember 2012
5th April 2012, 14:53 by tauqeer786786
» Konsultasi repair handphone
17th February 2012, 22:07 by qalby
» a fake seria number di IDM
21st December 2011, 13:31 by yudi
» PC Media Antivirus (PCMAV) 2.0b Valkyrie
21st December 2011, 13:29 by yudi