Iwan Fals - Lyrics
2 posters
Page 4 of 6
Page 4 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: Iwan Fals - Lyrics
Aku Sayang Kamu
Karya : Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Susah susah mudah kau kudekati
Kucari engkau lari kudiam kau hampiri
Jinak burung dara justru itu kusuka
Bila engkau tertawa hilang semua duka
Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala ah dasar betina
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu bukan cinta uangmu
Aku puja selalu setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Langsat kuning cina warna kulit nona
(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)
Bibir merah muda lesung pipit pun ada
Wajah cukup lumayan dapat poin enam
Kalau nona berjalan rembulan pun padam
Karya : Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Susah susah mudah kau kudekati
Kucari engkau lari kudiam kau hampiri
Jinak burung dara justru itu kusuka
Bila engkau tertawa hilang semua duka
Gampang naik darah omong tak mau kalah
Kalau datang senang nona cukup ramah
Bila engkau bicara persetan logika
Sedikit keras kepala ah dasar betina
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Engkau aku sayang sampai dalam tulang
Banyak orang bilang aku mabuk kepayang
Aku cinta kamu bukan cinta uangmu
Aku puja selalu setiap ada waktu
Ku suka kamu
Sungguh suka kamu
Ku perlu kamu
Sungguh perlu kamu
Langsat kuning cina warna kulit nona
(Rambut kepang dua kadang ekor kuda)
Bibir merah muda lesung pipit pun ada
Wajah cukup lumayan dapat poin enam
Kalau nona berjalan rembulan pun padam
Re: Iwan Fals - Lyrics
Gali Gongli
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino
Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali Gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali Gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Diselah gurau tiga temannya
Diatas koran asik main domino
Dilokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil malang
Gali Gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali Gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan
Tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi
Hari depan
Hari depan
Re: Iwan Fals - Lyrics
Jangan Tutup Dirimu
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani
Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata
Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu
Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kota
Karya : Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Kota adalah rimba belantara buas dari yang terbuas
Setiap jengkal lorong terpecik darah
Darah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu yang tak pasti
Kota adalah rimba belantara liar dari yang terliar
Setiap detik taring taring tajam menancap
Setiap menit lidah lidah liar
Rakus menjulur lapar
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Bernapas diantara sikut
Licik dan garang
Bergerak diantara ganasnya
Selaksa gerah
Kota adalah hutan belantara akal
Kuat dan berakar
Menjurai didepan mata
Siap menjerat leher kita
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Karya : Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Kota adalah rimba belantara buas dari yang terbuas
Setiap jengkal lorong terpecik darah
Darah dari iri darah dari benci
Bahkan darah dari sesuatu yang tak pasti
Kota adalah rimba belantara liar dari yang terliar
Setiap detik taring taring tajam menancap
Setiap menit lidah lidah liar
Rakus menjulur lapar
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Bernapas diantara sikut
Licik dan garang
Bergerak diantara ganasnya
Selaksa gerah
Kota adalah hutan belantara akal
Kuat dan berakar
Menjurai didepan mata
Siap menjerat leher kita
Tangis bayi adalah
Lolong serigala dibawah bulan
Lengking tinggi merobek
Batu batu tebing keras dan kejam
Re: Iwan Fals - Lyrics
Lho
Iwan Fals / Bagoes AA ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Kuberlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Kuikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita
Yang seakan lupa diri
Kumemilih kaupun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan kita ingin
Aku dapati yang kan kucari
Dan sore ini segalanya mimpi
Sejuta selera yang telah berbeda
Tak akan juga berbunga nyata
Pikirkan lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti silakan cari
Iwan Fals / Bagoes AA ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Kuberlari bersama hati
Memandang sejuta pilihan
Kuikuti kehendak hati
Bersama tawa antara kita
Yang seakan lupa diri
Kumemilih kaupun pilih sendiri
Tanpa kompromi dan kita ingin
Aku dapati yang kan kucari
Dan sore ini segalanya mimpi
Sejuta selera yang telah berbeda
Tak akan juga berbunga nyata
Pikirkan lagi sebelum kau jadi
Banyak hari yang kan pasti
Dan hari terus berganti silakan cari
Re: Iwan Fals - Lyrics
Selamat Tinggal Malam
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Selamat tinggal malam yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Ramah memang kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam yang hitam
Banyak kau ajarkan padaku
Segala dosa segala luka
Segala cela segala-galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam hari ada siang
Hari ada pagi hari adalah hari
Engkau hanya diam dengarkan
Tawaku yang keras cemooh
Dengar ucapmu dengar katamu
Dengar khotbahmu dengar bohongmu
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Oh malam maafkan aku
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Pernah cemoohkan kamu
Hari ada pagi
Hari ada malam
Hari ada siang
Dalam hari selalu ada kemungkinan
Dalam hari pasti ada kesempatan
Re: Iwan Fals - Lyrics
Timur Tengah I
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah dilangit
Merah dimata
Merah ditangan
Merah dilidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Merah merah merah merah
Dijantung
Merah merah merah merah
Dijidat
Merah merah merah merah
Dihidung
Merah merah merah merah
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ada tanya dalam kepala
Waktu lihat muak yang hingar
Di setiap sudut
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas mencabik
Hati nurani
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Kabar angin didekat jantung
Bahwa hari sedang menangis
Tergores pedih
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Dengar nyanyi anak kemarin
Tentang sedih tanah terkasih
Yang tak pernah habis
Doa ibu sambil menangis
Antar bocah agar tak resah pergi
Ke pintu mati
Merah dilangit
Merah dimata
Merah ditangan
Merah dilidah
Ada mati dibalik tembok
Waktu timah panas merobek
Hati nurani
Derap langkah bakar amarah
Kepal tangan hadirkan darah
Dibungkam diam
Merah merah merah merah
Dilangit
Merah merah merah merah
Ditanah
Merah merah merah merah
Dimata
Merah merah merah merah
Dilidah
Merah merah merah merah
Dijantung
Merah merah merah merah
Dijidat
Merah merah merah merah
Dihidung
Merah merah merah merah
Re: Iwan Fals - Lyrics
Timur Tengah II / Bakar
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 & Mata Dewa 1989 )
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 & Mata Dewa 1989 )
Tuhan tolong dengarkan
Nyanyian pinggir jalan
Malam dibawah bulan
Dalam waktu yang rawan
Marah dibawah tanah
Dilangit ada merah
Menuju satu arah
Bakar bakar
Disana ada bohong
Disana ada mayat
Disana ada suara
Bom bom
Raut muka resah
Orang orang susah
Ada banyak mata
Buta
Resah luka kaki
Semakin menjadi
Ada banyak kuping (telinga)
Tuli
Malam hampir pagi
Debu jalan datang lagi
Malam hampir pagi
Bising mesin bunyi lagi
Malam hampir pagi
Kelicikan mulai lagi
Malam hampir pagi
Teriakku hilang lagi
Re: Iwan Fals - Lyrics
Ya Hui Ha He Ha
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari didepan kaca
Bandingkan cantik wajahnya
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga
Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui
Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi jampi
Menjala jantan jadilah jodoh
Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Iwan Fals ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Ringkik kuda betina
Kala melihat lawan jenisnya
Menari didepan kaca
Bandingkan cantik wajahnya
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Sepintas terdengar samar
Dan lengking suara biola
Ringkik kuda betina
Meliuk rayu telinga
Meluncur segala rayuan
Dari mulut kuda jantan
Ya hui ha he ha ya ha hui
Betina pura bodoh
Betina pura pura bego
Nyanyikan jampi jampi
Menjala jantan jadilah jodoh
Ringkik kuda betina
Membuat sang jantan gila
Tak sadar kalau dirinya
Dimainkan seperti sebuah bola
Oleskan gincu dibibir
Cibirkan senyum menyindir
Ya hui ha he ha ya ha hui
Re: Iwan Fals - Lyrics
Ya Ya Ya Oh Ya
Karya : Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini
Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu
Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku
Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku
Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama lamanya
Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
Cintaku untukmu
Karya : Iwan Fals / Tommy Marie ( Album Aku Sayang Kamu 1986 )
Lagi sebuah kenyataan
Telah kutemui
Dan kini kuhadapi
Di malam gelap ini
Kebencian dalam hatiku
Yang akrab denganmu
Akhirnya menipuku
Hingga lahirkan rindu
Yayaya oh ya
Nafsuku yang membunuh dendamku
Gerakku akalku
Ternyata banyak hal yang tak selesai
Hanya dengan amarah
Bagaikan senyummu yang sanggup menahan
Gemuruh hatiku
Kehangatan damai kasihmu
Terbukti telah mampu
Tundukkan keangkuhan
Diriku selama lamanya
Yayaya oh ya
Seutuh kesadaran diriku
Cintaku untukmu
Re: Iwan Fals - Lyrics
14 – 04 – 84
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 )
Tahukah kau
Kurindu dirimu
Tahukah kau
Rasakah kasih
Cintaku putih
Rasakah kasih
Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa
Saat tak kuat lagi memendam marah
Sungguh aku cinta (sayang) kau
Jangan didik anak kita penakut
Jangan ajar anak kita pengecut
Tolong kabarkan tinjuku untuknya
Demi kebenaran yang nyata
Istriku manis senyum yang manis
Anakku jantan tertawalah lantang
Istriku manis jangan menangis
Anakku jantan murkalah jantan
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 )
Tahukah kau
Kurindu dirimu
Tahukah kau
Rasakah kasih
Cintaku putih
Rasakah kasih
Saat gelisah begitu buas hancurkan jiwa
Saat tak kuat lagi memendam marah
Sungguh aku cinta (sayang) kau
Jangan didik anak kita penakut
Jangan ajar anak kita pengecut
Tolong kabarkan tinjuku untuknya
Demi kebenaran yang nyata
Istriku manis senyum yang manis
Anakku jantan tertawalah lantang
Istriku manis jangan menangis
Anakku jantan murkalah jantan
Re: Iwan Fals - Lyrics
Berandal Malam Di Bangku Terminal
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Sebentar lagi pagi kan datang
Walau sang bulan malas untuk pulang
Di bangku terminal benakmu bertanda
Gelisah seorang merasa terbuang
Sedetik ingatnya seribu angannya
Dambakan malam terus berbintang
Di bawah sadarnya nasib bercerita
Hangatnya surya bara neraka
Sampai kapan kau akan bertahan
Dicaci langit tak sanggup menjerit
Hitam awan pasrah kau jilati
Kusam kau dekap dengan muak kau lelap
Pagi yang hingar dengan sadar engkau gentar
Jangan jangan pagi kau hadirkan
Biarkan malam terus berjalan
Jangan jangan mentari kau terbitkan
Jangan jangan pagi kau datangkan
Kumohon dan aku harapkan
Jangan jangan mentari kau terbitkan
Dengarlah tuhan apa yang dibisikkan
Berandal malam di bangku terminal
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Sebentar lagi pagi kan datang
Walau sang bulan malas untuk pulang
Di bangku terminal benakmu bertanda
Gelisah seorang merasa terbuang
Sedetik ingatnya seribu angannya
Dambakan malam terus berbintang
Di bawah sadarnya nasib bercerita
Hangatnya surya bara neraka
Sampai kapan kau akan bertahan
Dicaci langit tak sanggup menjerit
Hitam awan pasrah kau jilati
Kusam kau dekap dengan muak kau lelap
Pagi yang hingar dengan sadar engkau gentar
Jangan jangan pagi kau hadirkan
Biarkan malam terus berjalan
Jangan jangan mentari kau terbitkan
Jangan jangan pagi kau datangkan
Kumohon dan aku harapkan
Jangan jangan mentari kau terbitkan
Dengarlah tuhan apa yang dibisikkan
Berandal malam di bangku terminal
Re: Iwan Fals - Lyrics
Bunga Bunga Kumbang Kumbang
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Apa memang harus layu
Bunga bunga
Setelah sang kumbang
Menghisap manisnya madumu
Apa memang harus ingkar
Kumbang kumbang
Setelah sang bunga
Terkulai layu tak berbunga
Bunga bunga dilahirkan
Untuk dihisap sang kumbang
Kumbang kumbang dilahirkan
Untuk menghisap sang bunga
Bunga bunga dimekarkan
Untuk digoda sang kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk menggoda sang bunga
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Mungkin tuhan telah takdirkan
Kumbang kumbang
Campakkan sang bunga
Setelah layu tak berguna
Bunga bunga dilahirkan
Untuk dihisap sang kumbang
Kumbang kumbang dilahirkan
Untuk menghisap sang bunga
Bunga bunga dimekarkan
Untuk dicampakkan kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk mencampakkan bunga
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Apa memang harus layu
Bunga bunga
Setelah sang kumbang
Menghisap manisnya madumu
Apa memang harus ingkar
Kumbang kumbang
Setelah sang bunga
Terkulai layu tak berbunga
Bunga bunga dilahirkan
Untuk dihisap sang kumbang
Kumbang kumbang dilahirkan
Untuk menghisap sang bunga
Bunga bunga dimekarkan
Untuk digoda sang kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk menggoda sang bunga
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Mungkin tuhan telah takdirkan
Kumbang kumbang
Campakkan sang bunga
Setelah layu tak berguna
Bunga bunga dilahirkan
Untuk dihisap sang kumbang
Kumbang kumbang dilahirkan
Untuk menghisap sang bunga
Bunga bunga dimekarkan
Untuk dicampakkan kumbang
Kumbang kumbang diterbangkan
Untuk mencampakkan bunga
Mengapa bunga harus layu?
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar?
Setelah bunga tak lagi mekar
Re: Iwan Fals - Lyrics
Entah
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu
Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari
Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah
Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Entah mengapa
Aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan
Jangan aku kau tinggalkan
Tak tahu dimana
Ada getar terasa
Waktu kau katakan
Ku butuh dekat denganmu
Seperti biasa
Aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari
Seperti biasa
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku cinta kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah
Sungguh mati betinaku
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperti kisah cinta di dalam komik
Sungguh mati betinaku
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah
Rasalah
Apa yang terasa
Re: Iwan Fals - Lyrics
Ethiopia
Iwan Fals (Album Ethiopia 1986)
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga
Telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar TV
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
” Disana terlihat ribuan burung nazar...
Terbang disisi iga iga yang keluar...
Jutaan orang memaki takdirnya...
Jutaan orang mengutuk nasibnya...
Jutaan orang marah...
Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “
” Setiap detik selalu saja ada yang merintih...
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
“ Aku dengar jeritmu dari sini...
Aku dengar...
Aku dengar tangismu dari sini...
Aku dengar... “
” Namun aku hanya bisa mendengar...
Aku hanya bisa sedih...
Hitam kulitmu...
Sehitam nasibmu kawan... ”
” Waktu kita asik makan...
Waktu kita asik minum...
Mereka haus...
Mereka lapar...
Mereka lapar...
Mereka lapar... “
Iwan Fals (Album Ethiopia 1986)
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga
Telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan air mata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar TV
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
” Disana terlihat ribuan burung nazar...
Terbang disisi iga iga yang keluar...
Jutaan orang memaki takdirnya...
Jutaan orang mengutuk nasibnya...
Jutaan orang marah...
Jutaan orang tak bisa berbuat apa apa... “
” Setiap detik selalu saja ada yang merintih...
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang...”
Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia
“ Aku dengar jeritmu dari sini...
Aku dengar...
Aku dengar tangismu dari sini...
Aku dengar... “
” Namun aku hanya bisa mendengar...
Aku hanya bisa sedih...
Hitam kulitmu...
Sehitam nasibmu kawan... ”
” Waktu kita asik makan...
Waktu kita asik minum...
Mereka haus...
Mereka lapar...
Mereka lapar...
Mereka lapar... “
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kontrasmu Bisu
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi
Hijau rumput hijau tersebar indah sekali
Terasa damai kehidupan di kampungku
Kokok ayam bangunkan ku tidur setiap pagi
Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri
Gubuk gubuk liar yang resah di pinggir kali
Terlihat jelas kepincangan kota ini
Tangis bocah lapar bangunkan ku dari mimpi malam
Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta
Diatas derita mereka masih bisa tertawa
Memang ku akui kejamnya kota Jakarta
Namun yang kusaksikan lebih parah dari yang kusangka
Jakarta oh Jakarta
Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya
Luka si miskin semakin menganga
Jakarta oh Jakarta
Terimalah suaraku dalam kebisinganmu
Kencang teriakku semakin menghilang
Jakarta oh Jakarta
Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah
Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan
Jakarta oh Jakarta
Angkuhmu buahkan tanya
Bisu dalam kekontrasannya
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi
Hijau rumput hijau tersebar indah sekali
Terasa damai kehidupan di kampungku
Kokok ayam bangunkan ku tidur setiap pagi
Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri
Gubuk gubuk liar yang resah di pinggir kali
Terlihat jelas kepincangan kota ini
Tangis bocah lapar bangunkan ku dari mimpi malam
Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta
Diatas derita mereka masih bisa tertawa
Memang ku akui kejamnya kota Jakarta
Namun yang kusaksikan lebih parah dari yang kusangka
Jakarta oh Jakarta
Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya
Luka si miskin semakin menganga
Jakarta oh Jakarta
Terimalah suaraku dalam kebisinganmu
Kencang teriakku semakin menghilang
Jakarta oh Jakarta
Kau tampar siapa saja saudaraku yang lemah
Manjakan mereka yang hidup dalam kemewahan
Jakarta oh Jakarta
Angkuhmu buahkan tanya
Bisu dalam kekontrasannya
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Jakarta oh Jakarta
Re: Iwan Fals - Lyrics
Lonteku
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lari ku dalam dekapanmu
Kau usap luka disekujur tubuh ini
Sembunyilah sembunyi ucapmu
Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku
Lonteku terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat erat kita melangkah
CATATAN : Lagu ini diakui Iwan Fals sebagai karya yang tidak perlu di buat. Dia mengaku menyesal membuat lagu ini karena memiliki makna yang tidak baik.
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lari ku dalam dekapanmu
Kau usap luka disekujur tubuh ini
Sembunyilah sembunyi ucapmu
Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku
Lonteku terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat erat kita melangkah
CATATAN : Lagu ini diakui Iwan Fals sebagai karya yang tidak perlu di buat. Dia mengaku menyesal membuat lagu ini karena memiliki makna yang tidak baik.
Re: Iwan Fals - Lyrics
Sebelum Kau Bosan
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 )
Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah
Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah
Pergilah kau pergi
Dan janganlah kembali
Bila itu kau ingini
Kumohon jangan katakan pergi
Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik
Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku
Teruslah berdusta sampai engkau muak
Berjanjilah
Karya : Iwan Fals ( Album Ethiopia 1984 )
Sebelum kau bosan sebelum aku menjemukan
Tolonglah ucapkan dan tolong engkau ceritakan
Semua yang indah semua yang cantik
Berjanjilah
Ciptakanlah lagu yang kau anggap merdu dik
Nyanyikan untukku sungguh aku perlu itu
Bila kau tak suka bilang saja suka
Berjanjilah
Pergilah kau pergi
Dan janganlah kembali
Bila itu kau ingini
Kumohon jangan katakan pergi
Jarak telah jauh yang sudah kita tempuh dik
Coba pikir itu sebelum tinggalkan aku
Teruslah berdusta sampai engkau muak
Berjanjilah
Re: Iwan Fals - Lyrics
Tikus Tikus Kantor
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Kisah usang tikus tikus kantor
Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Dibalik meja teman sekerja
Didalam lemari dari baja
Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi
Tikus tikus tak kenal kenyang
Rakus rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang
Kucing kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik licik tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura pura mendelik
Tikus tau sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Kisah usang tikus tikus kantor
Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Dibalik meja teman sekerja
Didalam lemari dari baja
Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi
Tikus tikus tak kenal kenyang
Rakus rakus bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang
Kucing kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik licik tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura pura mendelik
Tikus tau sang kucing lapar
Kasih roti jalanpun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar
Re: Iwan Fals - Lyrics
Willy
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Si ****** liar dari Jogjakarta
Apa kabarmu ?
Kurindu gonggongmu
Yang keras hantam cadas
Si kuda binal dari Jogjakarta
Sehatkah dirimu ?
Kurindu ringkikmu
Yang genit memaki onar
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Si mata elang dari Jogjakarta
Resahkah kamu ?
Kurindu sorot matamu
Yang tajam belah malam
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
Masih sukakah kau mendengar ?
Dengus nafas saudara kita yang terkapar
Masih sukakah kau melihat ?
Butir keringat kaum (orang) kecil yang terjerat
Oleh slogan slogan manis sang hati laknat
Oleh janji janji muluk tanpa bukti
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
Iwan Fals ( Album Ethiopia 1986 )
Si ****** liar dari Jogjakarta
Apa kabarmu ?
Kurindu gonggongmu
Yang keras hantam cadas
Si kuda binal dari Jogjakarta
Sehatkah dirimu ?
Kurindu ringkikmu
Yang genit memaki onar
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Si mata elang dari Jogjakarta
Resahkah kamu ?
Kurindu sorot matamu
Yang tajam belah malam
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
Masih sukakah kau mendengar ?
Dengus nafas saudara kita yang terkapar
Masih sukakah kau melihat ?
Butir keringat kaum (orang) kecil yang terjerat
Oleh slogan slogan manis sang hati laknat
Oleh janji janji muluk tanpa bukti
Dimana kini kau berada ?
Tetapkah nyaring suaramu ?
Dimana runcing kokoh paruhmu ?
Tetapkah angkuhmu hadang keruh ?
Re: Iwan Fals - Lyrics
Cantik Munafik
Iwan Fals / Dama Gaok ( Album Lancar 1987 )
Dia adalah gadis jelita
Tak pernah banyak tingkah
Didalam kelas dialah ratu
Tak ada bandingannya
Hingga semua murid pria
Banyak yang menggodanya
Sampai pak guru Umar tertarik
Oleh goyang pinggulnya
Aku pun juga malu tak malu
Jatuh cinta padanya
Sembunyi sembunyi kukirim surat
Lewat teman baiknya
Tapi ternyata setelah kuterima
Balasan suratnya
Tak aku duga dari semula
Cintaku ditolak dia
Hei hei hei
Apa sih kekuranganku ?
Padahal
Banyak orang bilang aku ganteng
Hei hei hei
Apa sih keinginannya ?
Rumahku megah
Mobilku banyak
Sayang milik orang tua
Ku tak mengerti dia begitu
Membuatku penasaran
Korban yang lain juga berkata
Sama seperti aku
Tapi ternyata ketika kuintip
Tepat di malam minggu
Dia gandengan sama bapakku
Yang kepala tak berbulu
Hei hei hei
Dialah gadis panggilan
Yang masih
Duduk dibangku sekolah
Hei hei hei
Pantesan sedikit susah
Karena dia tahu
Anak sekolah
Tak pernah berkantong basah
Dasar bapakku
Tak tahu malu
Punya hobi meneguk madu
Iwan Fals / Dama Gaok ( Album Lancar 1987 )
Dia adalah gadis jelita
Tak pernah banyak tingkah
Didalam kelas dialah ratu
Tak ada bandingannya
Hingga semua murid pria
Banyak yang menggodanya
Sampai pak guru Umar tertarik
Oleh goyang pinggulnya
Aku pun juga malu tak malu
Jatuh cinta padanya
Sembunyi sembunyi kukirim surat
Lewat teman baiknya
Tapi ternyata setelah kuterima
Balasan suratnya
Tak aku duga dari semula
Cintaku ditolak dia
Hei hei hei
Apa sih kekuranganku ?
Padahal
Banyak orang bilang aku ganteng
Hei hei hei
Apa sih keinginannya ?
Rumahku megah
Mobilku banyak
Sayang milik orang tua
Ku tak mengerti dia begitu
Membuatku penasaran
Korban yang lain juga berkata
Sama seperti aku
Tapi ternyata ketika kuintip
Tepat di malam minggu
Dia gandengan sama bapakku
Yang kepala tak berbulu
Hei hei hei
Dialah gadis panggilan
Yang masih
Duduk dibangku sekolah
Hei hei hei
Pantesan sedikit susah
Karena dia tahu
Anak sekolah
Tak pernah berkantong basah
Dasar bapakku
Tak tahu malu
Punya hobi meneguk madu
Re: Iwan Fals - Lyrics
Colombia
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka
Disana
Lolong ****** malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah beritakan
Tangis
Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti
Datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka
Singkirkan jeritan yang ada
Batu batu telanjang
Menari dinurani
Hancurkan rumah rumah
Hancurkan kedamaian
Colombia Colombia
Colombia Colombia
Sementara kita disini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Disela ganasnya wabah
Sementara kita disini
Asik cumbui mimpi
Sedangkan mereka disana
Rindukan riuhnya pesta
“ Ada sekuntum bunga mekar...
Bercengkrama dengan lahar...
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati... ”
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka
Disana
Lolong ****** malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah beritakan
Tangis
Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti
Datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka
Singkirkan jeritan yang ada
Batu batu telanjang
Menari dinurani
Hancurkan rumah rumah
Hancurkan kedamaian
Colombia Colombia
Colombia Colombia
Sementara kita disini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Disela ganasnya wabah
Sementara kita disini
Asik cumbui mimpi
Sedangkan mereka disana
Rindukan riuhnya pesta
“ Ada sekuntum bunga mekar...
Bercengkrama dengan lahar...
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati... ”
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kereta Tua
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Hitam warnamu seperti malam
Kekar roda roda melingkar
Kau kereta lama parkir di stasiun tua
Dulu kakekku pernah cerita
Dia banyak berikan jasa
Saat gejolak perang melanda negeri kita
Kau kereta tua penuh sembunyikan misteri
Waktu pun berlalu orde pun berganti
Oh kereta tua kau nampak semakin asing
Kini dia tak lagi berlaga
Namun masih bisa tertawa
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Hitam warnamu seperti malam
Kekar roda roda melingkar
Kau kereta lama parkir di stasiun tua
Dulu kakekku pernah cerita
Dia banyak berikan jasa
Saat gejolak perang melanda negeri kita
Kau kereta tua penuh sembunyikan misteri
Waktu pun berlalu orde pun berganti
Oh kereta tua kau nampak semakin asing
Kini dia tak lagi berlaga
Namun masih bisa tertawa
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
Re: Iwan Fals - Lyrics
Kota II
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Kota yang kutinggali
Kini tak ramah lagi
Orang orang yang lewat
Beri senyumpun enggan
Disini aku lahir
Disini aku besar
Disini aku merasa
Bodoh
Kota yang kudambakan
Tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati
Tak dapat aku hindari
Sombongnya engkau berjanji
Kau lambungkan anganku
Mimpiku singgah di langit
Kau bohong
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Semakin muak
Dengar celotehmu
Durjana
Namun aku tak kuasa
Lepas dari rayuanmu
Roda roda berputar
Menggilas batin dan otakku
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai
Ingin aku lari pergi
Sembunyi tak bernyanyi
Namun kerasnya belenggu
Begitu kuat
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku terbuai
Oleh janjimu
Otakku yang kini hingar
Akan dengki meraja
Bisakah aku tinggalkan ?
Entah
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai
Otakku yang kini bising
Akan sirik menggila
Bisakah aku tinggalkan ?
Entah
Iwan Fals ( Album Lancar 1987 )
Kota yang kutinggali
Kini tak ramah lagi
Orang orang yang lewat
Beri senyumpun enggan
Disini aku lahir
Disini aku besar
Disini aku merasa
Bodoh
Kota yang kudambakan
Tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati
Tak dapat aku hindari
Sombongnya engkau berjanji
Kau lambungkan anganku
Mimpiku singgah di langit
Kau bohong
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Semakin muak
Dengar celotehmu
Durjana
Namun aku tak kuasa
Lepas dari rayuanmu
Roda roda berputar
Menggilas batin dan otakku
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai
Ingin aku lari pergi
Sembunyi tak bernyanyi
Namun kerasnya belenggu
Begitu kuat
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku terbuai
Oleh janjimu
Otakku yang kini hingar
Akan dengki meraja
Bisakah aku tinggalkan ?
Entah
Hari ke hari
Waktu ke waktu
Aku menggapai
Menjerit lunglai
Otakku yang kini bising
Akan sirik menggila
Bisakah aku tinggalkan ?
Entah
Page 4 of 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Page 4 of 6
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
29th November 2012, 14:06 by rudi setiawan
» Tips Memory External
15th June 2012, 06:39 by sathreeyo
» STEP UP 3D
15th June 2012, 06:33 by sathreeyo
» SMK Texmaco KALAH TELAK,,,,,,,,!!!!!
14th June 2012, 22:19 by sathreeyo
» TI Community
14th June 2012, 22:15 by sathreeyo
» Shadow Of The Colossus (PC MULTI2 Repack) (621 Mb)
7th April 2012, 13:45 by vhenom
» Avira Antivir Premium 10 Plus License Key Valid Until 25 Desember 2012
5th April 2012, 14:53 by tauqeer786786
» Konsultasi repair handphone
17th February 2012, 22:07 by qalby
» a fake seria number di IDM
21st December 2011, 13:31 by yudi
» PC Media Antivirus (PCMAV) 2.0b Valkyrie
21st December 2011, 13:29 by yudi